Munculnya jamur blus stain pada kayu tentu sangat mengganggu. Bukan hanya dari segi keindahan, jamur blue stain juga akan mempengaruhi kualitas dari kayu saat akan digunakan. Penting untuk mengetahui dan belajar mengetahui tentang jamur blue stain.
Sama seperti jenis stain lainnya, tentu saja kemunculan jamur ini juga memberikan efek negatif pada kayu. Apalagi jika Anda akan memanfaatkan kayu tersebut untuk dijadikan furniture. Selain harus memiliki tampilan yang indah, Anda juga pasti berharap furniture kayu lebih awet dan tahan lama untuk digunakan.
Kemunculannya akan membuat furniture kayu milik Anda memiliki hasil finishing yang kurang memuaskan. Anda juga mungkin akan cepat mengganti furniture tersebut dengan furniture baru karena ketahanannya jelas cepat berkurang.
Agar terlepas dari bahaya serangan perusak warna dan sear kayu ini, Anda perlu mengetahui karakteristik dan mengenalnya lebih dalam. Simak ulasan lengkap mengenai jenis jamur perusak kayu yang satu ini pada artikel ini!
Mengenal Taksonomi Jamur Blue Stain pada Kayu
Terdapat beberapa jenis jamur yang muncul dan mengganggu pada kayu, salah satu diantaranya adalah jamur blue stain. Jamur jenis ini merupakan perusak warna kayu yang ada di bagian kayu gubal.
Memiliki nama lain saptain, jamur ini biasa tumbuh di seluruh bagian kayu terutama gubal. Warna kayu akan berubah menjadi gelap karena dinding sel kayu terkena stain.
Stain ini tidak dapat dihilangkan dengan cara pengetaman. Perusakan akibat jamur ini biasanya sangat hebat pada bagian jari jari (rays) kayu. Karena bagian rays mengandung makanan untuk dikonsumsi jamur.
Jamur penyebab saptain terdiri dari beberapa jenis atau kelompok jamur. Seorang ilmuan yang meneliti mengenai jamur ini –Kaarik- mengatakan bahwa setidaknya terdapat 312 jenis jamur. Termasuk dalam klas teksonomis Ascomycetes dan Deuteromycetes.
Beberapa jenis jamur yang termasuk dalam klas Ascomycetes diantaranya adalah Ophiostoma, Endoconidiophora serta Ceratocystis. Penelitian lebih lanjut membuktikan bahwa terdapat 59 jenis Ceratocystis yang mampu menyebabkan perusak warna kayu ini pada berbagai jenis kayu.
Dari beberapa jenis yang mampu menyebabkan saptain, tentu akan dihasilkan beberapa jenis blue stain yang berbeda. Penting untuk Anda mengenali dan mengetahui beberapa jenisnya yang akan muncul pada kayu.
Mengenal Berbagai Jenis Penyebab Jamur Blue Stain di Beberapa Negara
Selain dipengaruhi oleh jenis kelompok pembentuknya, lingkungan juga berpengaruh pada jenis blue stain yang terbentuk. Contohnya saja terdapat perbedaan karakteristik dan penyebab di beberapa negara. Seperti di Amerika, Venezuela, Filipina, bahkan Indonesia, yang terbentuk pasti berbeda.
Penyebab Blue Stain di Amerika Serikat
Di Amerika Serikat, jenis Ceratocystis adalah penyebab utama munculnya blue stain. Pada dolok ataupun kayu gergajian biasanya akan menimbulkan warna hitam kebiruan. Ada 2 jenis Ceratocystis yang paling umum menyerang softwood, yaitu C. coerulescens dan C. pilifera.
Ophiostoma coerulescens akan menyerang dolok serta kayu gergajian pada Pinus monticola dan menimbulkan warna kebiru biruan bahkan cenderung hitam. Sementara beberapa jenis lainnya seperti Endoconidiophora virescens, C. pluriannulata, C. moniliformis, C. piceae, Graphium sp., Diplodia natalensis, D. picea, Clodosporiu sp, dan Pullularia pullulan dapat menimbulkan warna kebiru biruan hingga hitam pada jenis kayu hardwood.
Penyebab Blue Stain di Venezuela
Sementara di Venezuela, terdapat jenis penyebab blue stain yang menyerang jenis kayu secara spesifik. Seperti D. mutila adalah jamur yang menjadi penyebab munculnya Blue Stain pada kayu Pinus caribaea var. hondurensis.
Penyebab Blue Stain di Filipina
Di Filipina, pernah terdapat sebuah kasus pada tahun 1977 bahwa pohon Pinus kesiya yang terserang Ips calligraphus. Akibatnya terdapat warna kebiru biruan pada bagian gubalnya. Dan setelah dilakukan isolasi, diketahui bahwa penyebabnya adalah jamur Ceratocystis ips.
Dari hasil isolasi yang dilakukan untuk penelitian, diketahui bahwa Ips calligraphus membawa spora Ceratocystis ips pada bagian kepala dan badannya.
Penyebab di Alaska
Sementara pada tahun 2004 di Alaska, terdapat pohon Larix sucakzewii yang nasibnya tak kalah tragis dari pohon pinus kesiya di Filipina. Pohon Larix ini terserang saptain Leptographium abietinum. Hingga akhirnya dilakukan isolasi untuk mengetahui penyebabnya.
Hasilnya menunjukkan bahwa pada bagian akar pohon tersebut yang terserang kumbang Dendroctonus frontalis terindentifikasi beberapa jenis jamur blue stain. Diantaranya yaitu Ophiostoma ips, C. Moreau, Leptographium terebrantis Barras & Perry, serta L. procerum.
Selain itu terdapat beberapa jenis jamur lainnya seperti Wingfield, Leptographium spp, dan Graphium spp.
Penyebab di Daerah Tropis
Berbeda lagi dengan yang terjadi di daerah tropis, di daerah beriklim tropis Lasiodiplodia theobromae adalah yang paling sering menjadi penyebab pewarna kayu gubal. Hal ini juga terjadi di Indonesia karena termasuk negara beriklim tropis.
Jamur ini memiliki ciri khas yaitu terbentuknya buah yang berwarna gelap, biasa disebut pinkdia. Buah ini mengandung konidia ber sel dua dengan warna coklat. Bentuknya cenderung ovoid sampai elongata.
Cara Mengatasi Blue Stain
Meski memiliki begitu banyak jenis jamur yang mampu menjadi pemicu, blue stain pada kayu tetap bisa diatasi. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan obat pemutih kayu atau bleaching kayu. Penggunaanya bertujuan untuk menyamarkan noda saptain dan diharapkan bisa membuat seluruh permukaannya memiliki warna yang merata.
Terdapat beberapa merk pemutih atau bleaching kayu yang dijual di pasaran. Namun, sebagian besar menggunakan bahan kimia yang keras dan berbahaya seperti Hydrogen Peroxyde (H2O2). Tak jarang, justru penggunaan obat pemutih kayu ini merusak kondisi kayu.
Bukan hanya merusak permukaannya tetapi juga serat dan warna alami kayu menjadi pudar. Tentu saja hal ini tidak diharapkan karena justru akan menurunkan nilai jual dan nilai estetika kayu. Namun saat ini, Anda bisa menggunakan produk pemutih kayu yang aman dan ramah lingkungan yaitu White Agent – 250. Produk ini adalah bahan pemutih kayu yang aman dan ramah lingkungan untuk digunakan.
Diformulasikan dengan 25% bahan aktif berupa Sodium Hypochlorite (NaClO) WA – 250 mampu menjadi bahan pemutih kayu yang optimal. Produk ini khusus diformulasikan sebagai bahan pemutih kayu atau wood bleaching yang mampu mengatasi berbagai permasalahan pada kayu. Beberapa diantaranya adalah berfungsi untuk menghilangkan noda bekas blue stain, menyamakan warna kayu doreng, membersihkan permukaan kayu, serta berbagai permasalahan kayu lainnya.
Berbeda dengan produk pemutih kayu konvensional lainnya yang memiliki kandungan bahan aktif lebih keras seperti Hydrogen Peroxyde (H2O2). WA-250 lebih aman untuk digunakan serta tidak menimbulkan korosi maupun iritasi kulit saat diaplikasikan. Proses bleaching kayu dengan bahan ini juga akan lebih memudahkan anda karena sangat praktis.
Anda cukup mengencerkannya dengan perbandingan 1 bahan : 1 air bersih lalu diaplikasikan dengan cara dikuas atau direndam. Tunggu minimal 6 jam sampai semalaman, lalu bilas hingga bersih. Maka, noda blue stain akan hilang dan warna kayu tampak lebih cerah.