Dalam bahasa Indonesia, cottage bermakna gubuk. Istilah ini memiliki kesan yang begitu berbeda dengan kesannya dalam bahasa Inggris. Dalam bahasa Indonesia, “gubuk” diasosiasikan dengan kemiskinan dan masa lalu. Sedangkan dalam Bahasa Inggris, istilah tersebut sejajar dengan bungalow dan berbagai bangunan rekreaktif yang lain.
Yang dimaksud dengan cottage sendiri secara umum merujuk pada bangunan dengan ciri-ciri sederhana. Dulu bangunan dengan nama ini dikaitkan dengan karakter:
- Tinggi 1 hingga 1 setengah lantai (setengah lantai sebagai loteng).
- Ukuran kecil
- Arsitektur khas bangunan tradisional
Asal namanya sendiri berasal dari bahasa Perancis dan Eropa. Dulu cottage digunakan untuk merujuk bangunan yang dimiliki budak dan masyarakat miskin. Jadi kurang lebih pengertiannya bahkan lebih buruk daripada pengertiannya di Indonesia.
Dulu dan Sekarang Beda
Pergantian kesan cottage ke kesan yang lebih positif terjadi secara berangsur di Eropa. Masyakarakat benua biru tersebut secara perlahan mengubah persepsinya mengenai “istilah” gubuk menjadi lebih positif. Sebab banyak yang memanfaatkan bangunan serupa untuk tempat tinggal sementara sambil bererkerasi. Gubuk dimaknai sebagai bangunan yang bisa memberikan keuntungan.
Di era saat ini, perubahan makna dan kesan tersebut membuat karakter hunian itu juga berubah. Meski tidak secara langsung disebut gubuk, orang Indonesia kerap mengasosiasikannya dengan bangunan yang memiliki ciri tradisional, kecil, satu atau dua lantai saja, dan memanfaatkan bahan organik seperti semen.
Memerlukan Teknologi Pembuatan Lebih Baik
Disebabkan tak lagi dimanfaatkan sebagai hunian biasa, teknologi pembuatan bangunan ini pun ditingkatkan sedemikian rupa.
Kesan suram tergantikan dengan kesan asri yang menawan. Hal ini bisa terjadi karena beberapa hal. Yang utama adalah teknologi pengawetan yang membuat bahan-bahan pembuatnya menjadi lebih tahan lama.
Teknologi pengawetan akan membuat kayu, bambu, hingga ijuk atap cottage tidak ditumbuhi hama-hama seperti jamur dan serangga. Aplikasi teknologi ini dilakukan dengan memanfaatkan insektisida dan fungisida kayu seperti BioCide Insecticide serta BioCide Wood Fungicide. Tidak adanya hama tentu juga akan membuat lingkungan dalam gubuk lebih menarik dan bersih.
Rekomendasi Untuk Anda
- Krusialnya Treatment Antijamur untuk Cottage Kayu
- 7 Rekomendasi Desain Meja Makan Minimalis, Cocok untuk Hunian Sempit
- Anti Jamur Perusak Kayu Dari Supplier Pengawet Untuk Kayu BioCide
- Saran Pengawetan Menarik Dari Distributor Pengawet Kayu Kelapa BioCide
- Distributor Silica Gel Kemasan Ekonomis Melindungi Makanan Dari Jamur
- 7 Manfaat Kayu Jati dari yang Biasa Hingga yang Tak Terduga
Pilihan Menarik Lainnya
- Apa itu Bungalow? Ayo Kenali Lebih Jauh
- Tips Mengatasi dan Cara Mencegah Bungalow Berlumut
- Supaya Bungalow Anda Lebih Istimewa!
- Praktis! Begini Cara Merawat Kerajinan Bambu dari Teter
- Awas! Waspada Serangan Teter pada Kerajinan Bambu
- Supplier Pengawet Kayu Anti Rayap BioCide Mencegah Kerugian Ekonomis
- Cara Mengawetkan Kayu Agar Kualitasnya Terjaga dan Lebih Tahan Lama
- 6 Proyek Kreatif dengan Pangkal dan Bonggol Kayu
- Uniknya Furniture Akar, Diekspor Sampai ke Korea
- Pesona Warna Merah Kerajinan Biji Saga
- Cegah Semut pada Bangunan dengan BioCide Insecticide
- Mengenal Dry Rot, Jamur Kering Penyebab Kayu Busuk