atasi kayu doreng dengan wa250

Cara Paling Mudah Menyeragamkan Belang Kayu Jati Warna Doreng

Anda bisa menyeragamkan warna kayu jati yang doreng sebelum melakukan finishing, meski kondisi kayu jati yang doreng biasa terjadi secara alamiah anda tetap perlu menyeragamkan bagian tersebut. Bukan hanya agar tampak lebih seragam, warna doreng pada kayu jati akan sulit difinishing jika anda tidak menyeragamkan warnanya.

jamur blue stainKayu doreng merupakan cacat kayu yang sering terjadi pada sebuah pohon, termasuk pohon jati. Garis atau bercak hitam pada kayu ini sering tumbuh karena penyakit alami dari pohon bukan karena buatan. Walaupun warna doreng merupakan cacat alami, namun jika kayu difinishing menggunakan cat natural, warna doreng tersebut akan mengurangi nilai estetika.

Seperti yang terjadi jika Anda menggunakan kayu jati yang doreng. Anda tetap perlu menyeragamkan warnanya agar hasil finishing kayu jati lebih maksimal. Terlebih dengan hasil finishing natural transparan yang seharusnya mengekspos serat alami khas kayu jati yang indah. Untuk mengatasi hal ini, simak penjelasan lengkap mengenai cara menyeragamkan warna kayu jati yang doreng pada artikel ini.

Penyebab Kayu Jati Doreng

Meski sudah dijelaskan sebelumnya bahwa warna kayu doreng disebabkan secara alami, menarik untuk mengetahui lebih dalam tentang hal ini. Jati dengan warna doreng seperti yang sering dijumpai pada tempat tertentu adalah sebuah fenomena yang terjadi secara alami karena terbentuk saat pohon tumbuh.

cegah jamur blue stainDefinisi doreng menurut Standar Nasional Indonesia (1999) adalah kelainan warna genetis kayu yang berasal dari perubahan zat-zat kimiawi dan lain-lain. Biasanya berwarna hitam kusam dan pada umumnya mengikuti lingkaran tumbuh atau lingkaran tahun pohon jati. Selain itu, doreng digolongkan dalam kondisi cacat alami sehingga keberadaannya bisa menurunkan kualitas kayu jati.

Sementara terdapat pendapat lain dari beberapa ahli, diantaranya adalah Shigo (1976). Beliau berpendapat bahwa perubahan warna pada pohon yang masih hidup umumnya dimulai dari luka, cabang patah, dan bagian akar. Kayu jati doreng sendiri belum banyak diketahui mekanisme terbentuknya dan apa saja sifat-sifat yang membedakannya dengan kayu normal.

Menurut Suhaedi (1998) kayu jati doreng dipengaruhi oleh daktor tumbuhnya. Diantaranya adalah karena faltor tempat tumbuh khususnya jenis tanah. Jika dijelaskan secara teoritis, warna disebabkan oleh penyerapan, penyebaran dan pantulan dalam kisaran cahaya tampak oleh molekul molekul tertentu yang disebut kromofor (Hon dan Minemura 2001).

Disebutkan bahwa di dalam kayu, cahaya dengan panjang gelombang di bawah 500 nm kebanyakan diserap oleh lignin. Sedangkan di atas 500 nm diserap oleh zat zat ekstraktif dari senyawa fenolat. Selanjutnya dijelaskan bahwa selulosa dan hemiselulosa tidak menyerap cahaya tampak. Dari berbagai penjelasan ini, tentu saja tetap diperlukan tindakan yang penting untuk menyeragamkan warna kayu jati pada bagian yang doreng.

Cara Mengatasi Warna Kayu Doreng

Beberapa ahli dan peneliti sudah pernah melakukan penelitian untuk mengatasi cacat warna yang satu ini. Beberapa diantaranya menggunakan senyawa kimia berupa ekstraksi dengan etanol. Ada pula yang menggunakan etanol-benzena, dan aseton.

Tujuan dari eksperimen tersebut untuk mengetahui pengaruh zat zat ekstraktif secara kuantitatif pada warna kayu jati doreng melalui ekstraksi secara bertingkat berdasarkan polaritas pelarut.

atasi kayu doreng dengan wa250

Sementara para profesional di bidang finishing kayu juga sudah biasa menggunakan beberapa bahan kimia untuk menyeragamkan warna kayu doreng. Bahan pemutih kayu yang paling umum digunakan adalah Hydrogen Peroxyde (H2O2). Meski sudah cukup lama digunakan, nyatanya aplikasi H2O2 sebagai bahan pemutih kayu tidaklah maksimal.

Penggunaan H2O2 sebagai bahan pemutih kayu harus menggunakan campuran solvent atau thinner yang cukup berbahaya bagi kesehatan maupun lingkungan.

H2O2 juga membutuhkan penjemuran di bawah sinar matahari agar bahannya dapat menyerap dengan baik pada kayu. Bahkan beberapa pihak ada juga yang memilih untuk merebus agar bahan pemutih H2O2 cepat meresap ke dalam kayu.

Padahal, uap perebusan Hydrogen Peroxyde akan sangat berbahaya jika terhirup. Penggunaan solvent atau thinner ini akan menimbulkan korosi atau karat pada logam yang terkena larutan pemutih H2O2. Warna yang dihasilkan juga nampak tidak natural. Walupun bisa menutupi warna doreng pada kayu, namun penggunaan H2O2 sebaiknya dihindari.

Maka alangkah lebih baik jika Anda bisa menggunakan bahan pemutih kayu yang lebih aman untuk digunakan. Sebagai rekomendasi, Anda bisa menggunakan produk White Agent 250 (WA-250) sebagai wood bleaching yang lebih aman dan ramah lingkungan.

Proses menyeragamkan warna kayu bisa Anda lakukan dengan lebih mudah dan aman dengan produk ini.

WA-250, Produk Pemutih Kayu yang Aman Digunakan

Jika Anda menginginkan warna doreng pada kayu tersamakan, alangkah lebih baik jika Anda bijak memilih bahan pemutih khusus kayu yang tidak menyebabkan efek samping pada kesehatan maupun lingkungan. Anda bisa menggunakan White Agent 250 untuk menyamakan warna doreng kayu jati.

pemutih kayu WA-250 yang bagusDiformulasikan dengan 25% bahan aktif berupa Sodium Hypochlorite (NaClO) produk ini mampu menjadi bahan pemutih kayu yang lebih aman untuk anda gunakan.

Produk ini khusus diformulasikan sebagai bahan pemutih kayu atau wood bleaching yang mampu mengatasi berbagai permasalahan terkait warna kayu. Diantaranya adalah menghilangkan noda bekas blue stain, menyamakan warna kayu doreng, membersihkan permukaan kayu, serta permasalahan kayu lainnya.

Berbeda dengan produk pemutih kayu konvensional lainnya yang memiliki kandungan bahan aktif lebih keras seperti Hydrogen Peroxyde (H2O2). WA-250 lebih aman untuk digunakan serta tidak menimbulkan korosi maupun iritasi kulit saat diaplikasikan. Proses bleaching kayu dengan bahan ini juga akan lebih memudahkan anda karena sangat praktis.

Anda bahkan bisa melakukan bleaching kayu tanpa harus menjemurnya dibawah sinar matahari langsung. Aplikasinya juga sangat fleksibel, anda hanya perlu mengencerkan WA-250 dengan air bersih. Tidak perlu menambah biaya untuk membeli bahan pelarut seperti thinner atau bahan pelarut lainnya. Selain itu, anda juga dapat mengaplikasikannya dengan mudah.

Menyeragamkan Warna Kayu Jati dengan WA-250

Anda juga bisa menggunakan WA-250 ini juga bisa digunakan untuk semua jenis kayu dan berbagai serat alam lainnya. Untuk menyeragamkan warna doreng pada kayu jati, berikut ini langkah yang bisa Anda lakukan:

1. Lakukan Pengenceran

Pertama, encerkan WA-250 dengan air bersih dengan perbandingan 1:1 atau setara dengan 50% pada larutan yang akan anda buat. Hal ini penting dilakukan agar konsentrasi NaClO pada larutan tidak merusak kondisi kayu maupun menimbulkan iritasi bagi Anda sebagai aplikator.

2. Aplikasikan WA-250

ahli pemutih kayuSelanjutnya, Anda bisa mengaplikasikan WA-250 dengan menggunakan beberapa metode. Diantaranya adalah dengan cara perendaman atau pencucian. Namun, anda juga bisa mengaplikasikannya dengan mudah hanya menggunakan kuas ataupun alat semprot. Pastikan seluruh permukaan kayu telah dibasahi oleh WA-250 hingga merata.

3. Tunggu Proses Aging Time

Selanjutnya, anda perlu menunggu proses aging time dari WA-250. Hal ini bertujuan agar WA-250 dapat meresap dan bereaksi dengan optimal pada permukaan media kayu. Saat proses ini terjadi, kayu akan tampak lebih gelap warnanya.

Proses ini berjalan sekitar 4-6 jam setelah bahan bleaching diaplikasikan. Selama proses ini, anda tidak perlu melakukan penjemuran dibawah sinar matahari langsung. Biarkan bleaching kayu WA-250 mengering dengan sempurna pada suhu ruang.

4. Lakukan Pembilasan

Setelah menunggu bahan pemutih kayu jati WA-250 meresap dan bekerja dengan optimal selama kurang lebih 4-6 jam, anda perlu melakukan pembilasan. Bilas permukaan kayu jati yang telah di bleaching menggunakan air bersih, anda juga bisa menambahkan sedikit detergen. Bersihkan hingga tidak ada bahan bleaching yang tersisa.

Keringkan material kayu kembali tanpa menjemurnya dibawah sinar matahari langsung. Setelah media kayu kering sempurna, Anda akan mendapatkan warna yang seragam pada seluruh permukaan media. Selanjutnya, anda bisa melakukan proses finishing sesuai dengan yang anda inginkan.

Referensi: Ganis Lukmandaru. PERUBAHAN WARNA PADA KAYU TERAS JATI (TECTONA GRANDIS) DORENG MELALUI EKSTRAKSI BERTURUTAN. Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Hutan 2(1): 15-20 (2009).

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *