Mencegah Furniture Rotan Berderik

kursi rotan

Pernahkah Anda mendapati furniture rotan yang berderik ketika ditempati? Misalnya kursi rotan yang berdecit saat diduduki. Meski sepele, namun itu menunjukkan keadaan furniture rotan yang tak baik. Jadi sebaiknya, harus segera dilakukan langkah antisipasi sejak dini untuk mencegah furniture rotan berderik!

Yang pertama perlu dilakukan adalah memahami apa yang sekiranya menyebabkan suara derikan atau decitan itu timbul. Setidaknya terdapat dua alasan yang bisa  menyebabkannya:

Kerusakan pada Rotan

Kerusakan pada helai rotan yang digunakan dapat membuat furniture tidak dalam kondisi prima. Helai rotan sendiri bisa rusak akibat terlalu kering maupun diserang berbagai jenis hama sehingga mengalami kerusakan. Kondisi ini bila terus dibiarkan akan menyebabkan kerusakan yang lebih parah (struktur rusak). Misalnya putusnya anyaman rotan yang membuat suara derikan makin keras.

Kerusakan Struktur Furniture Rotan

Kerusakan struktural bisa bermula dari kerusakan pada tiap jalinan serat rotan sebagaimana disebut di atas. Namun tak jarang juga, kerusakan ini terjadi karena kesalahan teknik penganyaman hingga kualitas bahan pendukung (seperti lem) yang tidak baik.

Bagaimana Mencegah Furniture Rotan Berderik?

Lantas bagaimana caranya mencegah furniture rotan yang menghasilkan suara saat ditempati? Dengan mencermati alasan munculnya suara derikan di atas, kita dapat melakukan langkah-langkah pencegahan sebagai berikut:

  1. Aplikasi semir kayu seperti Biopolish yang akan membuat substrat rotan lebih lembab. Dengan demikian, serat-serat pada rotan tak akan mudah rusak, terjaga fleksibilitasnya, dan terhindar dari keretakan akibat tingkat kekeringan yang tinggi.
  2. Aplikasi obat pengawet sebelum rotan diolah. Hal ini untuk mencegah jamur maupun serangga merusak substrat rotan. Sebagaimana disebut di atas, kerusakan akibat hama dapat menimbulkan suara derikan.
  3. Pemilihan dan aplikasi teknik penganyaman yang tepat. Sebab seringkali suara derikan bersumber dari kesalahan struktural akibat kesalahan pada desain pengayamanannya dan hubungan-hubungan struktur lain.
  4. Pemilihan bahan pendukung seperti lem yang baik.
  5. Pemilihan kualitas rotan yang baik.
  6. Aplikasi cat atau coating yang fleksibel sehingga tidak mudah rusak sekaligus melindungi rotan dari tingkat kekeringan tinggi.