Berkah alam Indonesia dapat kita nikmati sepanjang waktu. Contohnya mengenai ragam kekayaan flora dan fauna di negara ini. Beragam produk pun sudah banyak dihasilkan dari bahan alami Indonesia. Misalnya saja anyaman bambu.
Sebagaimana namanya, produk tersebut terbuat dari bahan bambu yang disatukan dengan teknik menganyam. Berbagai benda dapat dihasilkan dari bahan ini. Namun yang paling sering digunakan masyarakat adalah:
Gedhek atau Dinding Bambu
Gedhek atau dinding bambu biasanya terbuat dari bambu-bambu yang telah dibelah dan dibentuk dengan teknik menganyam. Jenis dinding ini banyak dipakai sebagai material hunian semi permanen hingga pembuatan restauran dan bungalow bertema etnik.
Berbagai Macam Wadah
Nampan atau dalam bahasa Jawa disebut “tampah” hampir selalu terbuat dari anyaman material bambu. Contoh wadah lainnya yang banyak menggunakan bahan ini adalah keranjang, tas, dan corong.
Pemanfaatan Lain
Pemanfaatan lain anyaman bambu dapat kita temukan pada berbagai benda kerajinan baik untuk keperluan dekorasi maupun fungsional. Contohnya kipas bambu yang sangat banyak digunakan masyarakat. Selain itu, berbagai restoran dengan tema tradisional pun kerap memanfaatkan bahan ini sebagai alas piring dengan pelapis daun pisang.
Agar Anyaman Bambu Lebih Berkualitas
Sampai saat ini, prospek bisnis untuk produk ini dinilai masih baik. Apalagi dengan trend “back to nature” yang makin mendapat tempat di hati masyarakat. Namun tentu saja dalam proses pengolahannya, pembuatan anyaman harus memenuhi standar minimal. Pengerjaan untuk kebutuhan pribadi jelas tak dapat diaplikasikan. Contohnya, perlunya aplikasi pengawetan untuk anyaman yang akan digunakan sebagai dinding (gedhek).
Pengawetan untuk Dinding dari Anyaman Bambu
Aplikasi treatment pengawetan pada “gedhek” penting untuk meningkatkan masa pakai produk terkait. Metode yang diterapkan bisa dilakukan dengan meresapkan obat antiserangga dan antijamur BioCide. Dengan cara ini, dinding semi permanen tersebut bisa bertahan lebih lama tanpa gangguan organisme perusak seperti totor maupun pembusuk seperti jamur. Keuntungan lain dari aplikasi treatment ini adalah peluang penggunaan bambu-bambu yang tingkat keawetannya tak begitu baik. Sebab proses pengawetan bisa membuat material tersebut meningkat ketahanannya terhadap hama.
Rekomendasi Untuk Anda
- Ayo Lakukan Dulu Treatment Antijamur untuk Anyaman Bambu
- Uniknya Berbagai Kreasi Anyaman Bambu
- Kelebihan dan Kekurangan Menggunakan Dinding Bambu
- 7 Manfaat Kayu Jati dari yang Biasa Hingga yang Tak Terduga
- Mengenal Kayu Trembesi Mulai dari Warna hingga Manfaatnya
- Mengenal Karakteristik Kayu Merbau, dari Sifat Hingga Manfaat
Pilihan Menarik Lainnya
- 5 Model Tirai Bambu Populer dan Cara Perawatannya
- Awas! Waspada Serangan Teter pada Kerajinan Bambu
- Mengenal 3 Jenis Bambu yang Cocok Digunakan Sebagai Bahan Bangunan
- Cegah Serangan Totor pada Pagar Bambu dengan Biocide Insecticide
- Pengawetan Bambu Menggunakan Obat Pengawet Biocide Wood Fungicide
- Praktis! Begini Cara Merawat Kerajinan Bambu dari Teter
- Mudah! Inilah Cara Mengawetkan Bambu Secara Alami
- Kelebihan Menggunakan Bahan Bambu dan Perawatan dengan Pengawet Bambu
- Mengawetkan Bambu Dengan BioCide
- Cara Mudah Mencegah Bambu dari Teter dengan Biocide Insecticide
- Bambu Terlihat Putih Bersih Dengan Pemutih Bambu Ramah Lingkungan
- Uniknya Bambu Tutul, Bambu Khas Indonesia Bermotif Langka