teknik pengolahan kayu trembesi

Mengenal Kayu Laban yang Populer dari Kalimantan

Salah satu kayu yang cukup populer di pulau Kalimantan adalah kayu laban. Kayu ini bukan hanya bisa menangkal kebakaran, juga bisa digunakan untuk membuat kapal. Penasaran seperti apa kayu ini dan bagaimana ciri-cirinya? Simak penjelasannya di bawah ini.

Mengenal Pohon Laban

Pohon laban, yang memiliki nama ilmiah vitex pinnata adalah jenis tanaman yang mudah ditemukan di Asia Selatan hingga beberapa wilayah Asia Tenggara. Di Malaysia, tanaman laban dikenal dengan nama Leban, sedangkan di Sri Lanka, tanaman laban ini biasa disebut dengan istilah Milla. Di Indonesia sendiri, provinsi yang paling banyak ditumbuhi pohon laban adalah Kalimantan Timur.

Umumnya, tanaman laban tumbuh di wilayah terbuka atau hutan sekunder. Selain itu juga sering ditemukan di pinggir sungai.

Tanaman laban memiliki kulit batang yang mudah mengelupas, pucat, dan kekuningan hingga coklat. Bagian kayu gubalnya berwarna muda sedangkan bagian dalam berwarna lebih gelap.

Daun tumbuh per 3 hingga 5 buah dan yang terletak di pinggir umumnya memiliki ukuran lebih kecil. Bentuk daunnya sendiri adalah eliptikal atau oval dengan panjang 3 hingga 25 cm serta lebar 1,5 hingga 10 cm.

Bunga laban berwarna biru keputihan. Pasca pembuahan, bunga akan menghasilkan buah dengan ukuran 5 hingga 8 mm dan berwarna gelap ketika sudah masak.

Kayu Laban yang Eco-Friendly dan Mampu Menangkal Kebakaran

kayu laban adalah jenis kayu yang hidup di hutan sekunder dan mampu menangkal kebakaran hutan

Pemanfaatan kayu laban untuk kebutuhan rupanya juga memiliki imbas positif bagi alam.Kayu ini ternyata memiliki sifat susah terbakar. Sebagaimana yang kita ketahui, kekabaran hutan merupakan momok berlarut-larut yang terjadi di Kalimantan dan Sumatra.

Peristiwa kebakaran tersebut bukan hanya mencoreng citra Indonesia di mata internasional, namun juga merusak ekosistem yang sangat penting bagi masyarakat lokal dan hewan-hewan endemik. Oleh sebab itulah, karhutla benar-benar perlu dicegah.

Pada 2019 yang lalu, sebagaimana dikutip dari Beritabeta, Ketua BNPB, Letnan Jenderal TNI Doni Monardo menyediakan 10.000 bibit pohon laban untuk dibagikan kepada pemerintah daerah di berbagai provinsi. Doni menyebutkan bahwa selain bisa diolah menjadi berbagai produk, pohon laban juga bisa diandalkan sebagai penangkal kebakaran.

Karakteristik Kayu Laban

Kelas Awet

Tingkat keawetan kayu bisa didefinisikan sebagai resistensi kayu terhadap serangan hama perusak seperti rayap, teter, dan jamur. Tingkat ketahanan ini dipengaruhi oleh kandungan zat khusus dari jaringan kayu itu sendiri. Umumnya, bagian teras lebih awet dibanding bagian gubal karena kandungan zat antihama yang lebih tinggi.

Hal ini berlaku juga pada kayu laban. Kelas awet kayu ini adalah 1, namun secara umum, bagian terasnya memiliki ketahanan yang lebih baik. Dan karena itulah kayu teras laban sering digunakan untuk pembuatan produk heavy duty seperti kapal.

Kelas Kuat

Selain memiliki keawetan yang sangat baik, kayu laban juga memiliki tingkat kekuatan yang mumpuni. Kayu laban mampu melampaui uji kekuatan kayu kelas I dan II. Sebagaimana kelas awetnya, bagian teras memiliki kekuatan lebih tinggi.

Warna

Meski bukan termasuk karakteristik teknikal, namun warna kayu juga merupakan suatu ciri yang perlu diketahui. Dalam hal ini, laban menghasilkan kayu dengan warna yang cukup menarik. Umumnya warna material tersebut adalah coklat keabu-abuan. Namun beberapa varietas juga memiliki warna coklat kekuningan. Terdapat perbedaan yang cukup jelas antara gubal dan teras. Bagian teras seperti kayu pada umumnya memiliki warna yang lebih gelap.

ini teknik pengolahan kayu trembesi

Densitas dan Berat Jenis

Densitas kayu laban ada di angka 930 kg per meter kubik. Adapun berat jenisnya adalah 0,88. Bisa dikatakan bahwa kayu ini termasuk bahan yang memiliki kepadatan cukup tinggi dan bisa digunakan untuk kebutuhan-kebutuhan dengan kekuatan kayu yang baik.

Kembang Susut, Kemudahan Pengolahan, dan Daya Retak

Kayu laban merupakan bahan yang cukup stabil sehingga disukai pengrajin. Selain itu, laban juga mudah diolah. Daya retak kayu laban tidak begitu besar.

Pemanfaatan Kayu Laban

Secara umum, kayu laban bisa diolah untuk:

  1. Pembuatan konstruksi bangunan, apalagi bagi masyarakat setempat seperti di Kalimantan dan Sumatra
  2. Membuat dinding dan juga flooring parquet serta decking
  3. Pembuatan aneka jenis mebel mulai dari lemari, meja, kursi, buffet, dan lainnya
  4. Pembuatan media transportasi, termasuk untuk membuat kapal
  5. Bahan pembuat alat musik
  6. Bagian kulit kayu bisa diambil dan diolah menjadi zat pewarna alami

Meski belum begitu populer, kayu laban juga cukup banyak digunakan untuk kerajinan. Selain itu, masyarakat lokal biasanya mencari rantingnya untuk kayu bakar.

Gunakan BioCide untuk Melindungi Kayu Laban

Gunakan selalu BioCide untuk kebutuhan treatment pengawetan kayu laban. BioCide akan meningkatkan resistensi kayu terhadap serangan hama yang bisa menyebabkan kerusakan. Sebab, meski laban merupakan kayu yang masuk dalam kelas awet I, kemungkinan kerusakan tetap bisa terjadi. Apalagi pada bagian gubal atau kayu yang belum tua.

Jika menggunakan Biocide untuk mengawetkan kayu laban, tersedia 3 varian yang bisa digunakan:

  1. BioCide Insecticide: untuk mencegah hama rayap, teter, dan serangga perusak lainnya
  2. BioCide Wood Fungicide: untuk mencegah hama jamur, khususnya blue stain, dan juga bakteri pembusuk
  3. BioCide Surface Film Preservative: untuk mencegah hama jamur permukaan (non stain) dan juga lumut

Untuk mendapatkan ketiga varian antijamur dan antiserangga tersebut, Anda hanya perlu menghubungi kami via kontak CS yang ada di website ini. Atau melalui email di [email protected]

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *