Akibat jamur, warna kayu akasia yang semula cerah dapat menjadi suram. Karena merugikan, ada teknik tertentu menghindari gejala ini dari produsen pengawet kayu akasia BioCide.
Ciri kayu akasia jenis acacia mangium adalah bentuk batangnya bulat lurus, bercabang banyak (simpodial), berkulit tebal agak kasar, dan kadang beralur kecil dengan warna cokelat muda. Pohon yang dewasa tingginya dapat mencapai 30 m dengan diameter batang mencapai lebih dari 75 cm. Tajuknya menyerupai kerucut sampai lonjong. Sewaktu tanaman masih muda (dalam persemaian) memiliki daun majemuk ganda.
Sedangkan setelah dewasa muncul daun semu tunggal (phyllodia). Lebar daun di bagian tengah antara 4-10 cm dengan panjang antara 10-26cm. kayu akasia memiliki serat indah mirip jati. Setelah digergaji, dan dalam masa pengeringan kayu akasia sering terserang jamur noda kayu, yang menyebabkan permukaan kayu jadi tidak terlihat serat khas.
Secara umum perubahan warna kayu berarti hilangnya warna kayu atau discoloration dari cerah menjadi suram atau dari warna tua menjadi muda. Stain (wood stain, jamur pewarna kayu) adalah discoloration juga, tetapi perubahan warna kayu yang asli ke warna lain, sehingga kayu nampak suram atau shade.
Christensen dan Kaufert melakukan penelitian tentang jamur kayu ini, sebagaimana tertuang dalam buku Boyce, Forest Pathology (1961), tergantung dari macam penyebabnya, stain dapat terjadi pada kayu daun jarum atau kayu daun lebar sejak kayu masin berdiri, termasuk kayu akasia, baik berupa dolok, kayu gergajian, serpihan dan bubur kayu, barang jadi dan kayu pasangan.
Stain ini menimbulkan kerugian besar pada industri perkayuan. Meskipun untuk sementara, stain masih dianggap tidak menurunkan kekuatan kayu, tetapi berkurangnya keindahan kayu mengurangi peminat pemakai. Ada pendapat bahwa kayu yang terserang stain juga telah terserang decay (busuk kayu) dan telah dibuktikan oleh Scheffer pada jurnalnya yang berjudul Microbiological degradation and the causal organism (1973), bahwa kayu yang terserang stain lebih mudah terserang decay.
Mencegah terjadinya decay, BioCide Wood Fungicide hasil olahan produsen pengawet kayu akasia BioCide hadir di tengah masyrakat pencinta kayu. Dan tentu saja, masyarakat yang sedang melawan jamur-jamur perusak minat customer ini.
Lebih Dekat Dengan Pengawet Kayu Akasia BioCide
BioCide Wood Fungicide adalah produk anti jamur yang merusak substrat atau struktur kayu. Hama-hama tersebut tidak mudah untuk dibasmi sehingga penanganan jamur ini tidak mudah.
BioCide wood Fungicide merupakan produk anti jamur specialist jamur substrat. Jenis jamur ini ialah blue stain, white stain, dan black stain. Penanganan jamur tersebut sebaiknya harus dilakukan sebelum organisme tersebut muncul. Karakter dari jamur ini ialah merusak struktur dan estetika kayu.
BioCide Wood Fungicide diformulasikan dari bahan Methylene Bis Tiosianate dan 2-thiocyanomethyl thiobenzothiazole (MBT/TCMBT). Bahan kimia ini sangat efektif untuk pencegah pertumbuhan jamur susbtrat. Sehingga, media kayu atau lainnya memiliki umur pakai yang lebih panjang.
Keunggulan BioCide Wood Fungicide
Kenapa pengawet kayu ini cocok untuk menghadapi discoloration pada kayu akasia Anda, karena produk Produsen Pengawet Kayu Akasia BioCide ini efektif dan stabil untuk jangka waktu cukup lama. Sesuai untuk industri woodworking, serta mudah digunakan/ diaplikasikan.
Ditambah lagi, tidak hanya akasia yang kaulitasnya akan membaik, BioCide Wood Fungicide dapat menjaga kayu jenis lain, sebab dapat diaplikasikan pada berbagai media.
Cari tahu keunggulan lainnya dengan menghubungi kami pada nomor yang tertera di website ini. Bisa juga melalui nomor 0821-6760-0693 atau 0821-6760-0692.