pohon karet

Mengolah Kayu Karet Untuk Berbagai Produk Bangunan Siap Pakai

Kayu karet dapat digunakan sebagai pengganti kayu hutan alam setelah melalui proses pengolahan dan pengawetan. Sebelum kontruksi, produk-produk berbahan dasar kayu karet perlu diolah dengan pengawet kayu karet terlebih dahulu agar terhindar dari serangga perusak.

Kayu karet dapat dimanfaatkan menjadi berbagai produk, seperti papan, papan partikel, papan serat, kertas, komponen bangunan, profil lantai, dan furnitur.

Penggunaan kayu karet untuk bahan baku industri sangat cerah mengingat ketersediaannya sangat besar dan akan terus meningkat di masa depan, sejalan dengan luasnya areal tanaman karet yang perlu diremajakan, meskipun angka yang pasti belum diperoleh. Coba perhatikan data dari Direktorat Jendral Perkebunan berikut ini.

pengawet-kayu-aman

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perkebunan tahun 2002, luas tanaman karet yang perlu diremajakan sekitar 125.000 ha atau 4% dari total luasan karet di Indonesia.

Jika tiap hektar tanaman karet diperkirakan dapat menghasilkan 50 m3 kayu bulat yang dapat diproses menjadi kayu gergajian maka dari luasan 125.000 ha akan diperoleh 6,25 juta m3 kayu bulat, yang bersumber dari perkebunan rakyat (87%), perkebunan besar negara (6%), dan perkebunan besar swasta (7%)).

Riau, Sumatera Selatan, dan Jambi merupakan tiga propinsi yang memiliki areal karet tua terluas di Sumatera yang perlu diremajakan, masing-masing 23.907 ha, 20.317 ha, dan 19.012 ha.pohon karet

Bagaimana penggunaan kayu karet dari masa ke masa? Bagaimana pemanfaatannya di Indonesia? Pada masa lampau, kayu karet hasil peremajaan hanya digunakan sebagai bahan bakar dalam pembuatan ribbed smoked sheet (RSS), pembakaran kapur, dan kayu bakar.

Namun dengan makin berkembangnya teknologi pengolahan kayu karet, pemanfaatan kayu karet menjadi semakin luas. Seperti dilansir dalam Planter’s Bulletin of Rubber Research Institute of Malaysia, di Malaysia, kayu karet dapat dimanfaatkan menjadi berbagai produk, seperti papan, papan partikel, papan serat, kertas, komponen bangunan, profil lantai, dan furnitur.

Di Indonesia, pemanfaatan kayu karet bisa dibilang kurang. Perlu pengetahuan akan pengawetan dan hbahan pengawet yang berkualitas agar kayu karet Di Indonesia dimanfaatkan semaksimal mungkin.

Untuk memperoleh daya guna produk yang maksimal, pengrajin atau industri kayu harus melakukan treatment kayu karet sebelum kontruksi, produk-produk tersebut perlu diolah dengan pengawet kayu karet terlebih dahulu agar terhindar dari serangga perusak, seperti rayap. Bahan pengawet seperti apa yang cocok?

Pengawet Kayu Karet Cypermethrine

Serangan rayap bisa dikategorikan sangat ganas, hal ini harus dilawan dengan pengawet yang efektif mencegah rayap memakan kayu. Biocide Insecticide merupakan produk pengawet kayu untuk mencegah serangan ganas berbagai jenis rayap dengan system kontak lambung.

Produk dengan kemasan 130 gram ini efektif mengantisipasi serangan kumbang bubuk kayu, semut, kutu, nyamuk, rayap, dll. Bahan aktif dari obat ini adalah Cypermethrine 100 EC. Produk tersebut dapat mengawetkan berbagai jenis kayu, rotan, bambu, natural fiber, terutama kayu karet yang akan diolah ke bentuk berikutnya.

Keunggulan BioCide Insecticide

BioCide InsecticideProduk ini diformulasikan khusus untuk kebutuhan industri (woodworking) dan konstruksi bangunan. Efektif dan efisien memcegah kumbang bubuk, kutu, rayap, nyamuk, thether (thothor), kecoa dll.

Memiliki spektrum organisme target luas. Aman dan ramah lingkungan. Serta dapat dilarutkan dengan air (ekonomis) dan pengawet kayu karet ini memiliki stabilitas atau masa aktif sampai 2 tahun.

Melihat data potensi luas kebun karet di atas, tentu persedian kayu karet sangat tinggi, diharapkan dapat dimanfaatkan dan dialah dengan baik menggunakan BioCide Insecticide yang dapat dipesan melalui wa & sms di 082 167 600 693.